K-13 Dihentikan, Guru Senang


Mendikbud Anies Baswedan. Foto: dok.JPNN
Mendikbud Anies Baswedan. Foto: dok.JPNN
 
JAKARTA – Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang memberhentikan pelaksanaan kurikulum 2013 (K-13) disambut senang para guru. Mereka selama ini banyak yang merasa terbebani dengan pelaksanaan K-13 tersebut.
Para guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyambut baik keputusan Mendikbud Anies Baswedan tersebut.
  
Seperti diketahui Anies sehari sebelumnya mengumumkan penghentian implementasi K-13 di sekolah yang baru melaksanakan kurikulum tersebut selama satu semester. K-13 tetap dilaksanakan di 6.221 sekolah yang sudah melaksanakan K-13 setahun lebih sebelumnya (tiga semester). Sekolah yang tetap melaksanakan K-13 itu nantinya menjadi pilot project kemendibud.
Menurut Sekjen IGI Mohammad Ihsan, keputusan Mendikbud Anies Baswedan itu sudah tepat. Sebab, penerapan kurikulum baru tersebut memang justru menyulitkan para pengajar di lapangan.

”Yang tidak siap implementasi kurikulumnya. Mulai dari buku, kemudian pelaksanaan juga tidak siap. Akhirnya seperti sekarang, banyak kesulitan, banyak kebingungan di lapangan,” jelasnya saat ditemui di ajang silaturahmi IGI dengan Mendikbud Anies Baswedan, di gedung Mendikbud kemarin (6/12).
Jadi, lanjut dia, bukan sekolah yang tidak siap, tapi kurikulumnya. Karena itu, IGI sepakat dengan apa yang diputuskan mendikbud.
 
Mendikbud Anies Baswedan  pun memastikan bahwa penghentian implementasi K-13 sudah mulai diberlakukan di seluruh sekolah, selain 6.221 sekolah yang telah ditunjuk tersebut.
Dia menuturkan, banyaknya persoalan di lapangan terkait penerapan K-13, membuat pihaknya mengambil keputusan tersebut. Menteri 45 tahun itu menguraikan, ada banyak masalah dalam implementasi K-13.
    
”Selama ini banyak sekali problem. Salah satunya buku yang digratiskan, tapi nggak ada barangnya. Kemudian ada  Permen (Peraturan Menteri yang dibuat M. Nuh) pada  Oktober, yang memberlakukan kurikulum serentak. Jadi memang banyak masalah,” paparnya.
 
Terkait sekolah yang tetap menerapkan K-13, Anies menekankan bahwa sekolah tersebut akan menjadi percontohan untuk perbaikan kurikulum. Sekolah-sekolah tersebut menjadi tempat untuk menguji implemantasi K-13.
”Sekolah-sekolah yang sudah melakukan K-13 tiga semester, itu akan saya jadikan tempat menguji (kurikulum). Jadi biar sekolah-sekolah ini aja yang meneruskan, yang lainnya berjalan seperti biasa (mengimplementasikan kurikulum 2006),” paparnya.
 
Namun, Anies menggarisbawahi, jika 6.221 sekolah percontohan tersebut merasa tidak mampu menerapkan K-13, maka tidak perlu dipaksakan. Sekolah tersebut bisa langsung menerapkan kurikulum 2006.
”Jadi sekolah jangan merasa terbebani. Nggak ikut (menerapkan K-13) nggak apa-apa,” ujarnya.

Sementara tentang penandatanganan kontrak antara pemda dengan penerbit buku terkait pembuatan buku, Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada itu menekankan bahwa kontrak tersebut bisa tetap dilanjutkan. Bagi sekolah yang belum melaksanakan K-13 bisa menyimpan buku tersebut.
Namun, lanjut Anies, pada kenyataannya, masih banyak pemda yang ternyata belum menandatangani kontrak pembuatan buku. Karena itu, dia mengimbau kepada sejumlah pemda, untuk tidak melakukan kontrak pembuatan buku setelah penghentian implementasi K-13.
 
”Kontrak yang belum tanda tangan, berhenti saja. Jadi saya imbau, yang belum (tanda tangan kontrak) nggak usah bikin kontrak,” ujar dia.
 
Namun, Anies juga mengaku tidak bisa memberikan imbauan kepada para orang tua, untuk segera membeli buku baru. Sebab, dia meyakini, kebijakan di masing-masing daerah berbeda.
”Pokoknya, saya nggak bisa mengimbau orang tua untuk beli buku baru lagi. Karena kan tergantung daerah, policy-nya berbeda-beda. Toh baru berjalan tiga bulanan kan,” imbuhnya. (ken/end)

JPNN.COM

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, jadi teman2 jangan pernah putus asah kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

Posting Komentar

Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates